5/18/2012

Pengambilan keputusan pada praktek kebidanan (Decision making proces in midwifery pratice)



PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
PRAKTEK KEBIDANAN (DECISION MAKING PROCES IN MIDWIFERY PRATICE)


I.       PENDAHULUAN

Pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan kebidanan. Tidak hanya berpengaruh proses pengelolaan asuhan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Bidan pada semua posisi klinis harus memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang efektif, baik sebagai pelaksanaan / staf maupun sebagai pemimpin.
Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan, pemikiran kritis dan analisis yang dapat diterapkan dalam praktek kebidanan. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang  sistematis. Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses memecahkan masalah secepatnya. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki, kemampuan berfikir kritis, dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role model dilingkungan kerjanya.

II.     PENGERTIAN DECISION MAKING PROCESIN MIDWIFERI PRACTICE.

            Adalah suatu pendekaan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat dalam praktek kebidanan.
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
  1. Pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan
  2. Pengambilan keputusan dilakukan pada sistematikan tertentu :
a.       Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
b.       Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia.
c.       Falsafah yang dianut organisasi.
d.      Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
  1. Masalah mharus diketahui dengan jelas.
  2. Pemecahan masalah harus didasarkan pada faka-fakta yang te rkumpul dengan sistematis.
  3. keputusan yang baik adalah keputusan yang  telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.
            Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas akan menimbulkan berbagai masalah ;
a.       Tidak tepatnya keputusan.
b.      Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang, maupun material.
c.       Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
d.      Timbulnya penolakan terhadap keputusan.


III.       METODE PEMECAHAN MASALAH

            Prinsip utama untuk menetapkn masalah adalah mengetahui fakta, memisahkan fakta dan melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif dan menentukan luasnya masalah. Manajer membutuhkan kemampuan untuk menetapkan priorotas pemecahan masalah.
Proses pemecahan masalah  dan pengambilan keputusan :

Masalah
¯
Pegumpulan data
¯
Analisa data
¯
Mengembangkan pemecahan
¯
Memilih alternatif
¯
Implementasi
¯
Evaluasi


Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah suatu penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.

IV.       LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
1). Mengetahui masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2). Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3). Mengolah fakta dan data.
4). Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5). Memilih pemecahan masalah dari alternatif yang dipilih.
6). Menentukan tindakan yang akan di ambil.
7). Evaluasi.
Ø  Mendefinisikan masalah
Dalam mendefinisikan masalah diperlukan keahlian, pendidikan, dan pengalaman untuk membuat diagnosa yang tepat untuk itu bidan agar selalu mengembangkan kemampuannya dimasa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
Ø  Pengumpulan data
Pengumpulan data dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses yang sistematis, sehingga upaya mengantisipasi keadaan masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah dilaksanakan.
Ø  Analisa fakta dan data
Data-data yang telah terkumpul dengan baik di olah secara sistematis yag akhirnya merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai  bahan untuk pengambilan keputusan.
Analisa data perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
1.      Situasi yang bagaimana yang menimbulkan masalah?
2.      Apa latar belakang dari masalah.
3.      Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yag dihadapi dengan tujuan rencana dan kebijakan organisasi?
4.      Apa konsekuensi atar keputusan yag diambil
5.      Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi
6.      Apakah waktu pengambilan tepat
7.      Siapa yang ditugaskan mengambil tindakan?
Ø  Penentuan alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan alternative-alternatif yang dihadapi.
Ø  Penentuan pilihan yang terbaik.
Pada umunya pilihan diambil dari beberapa alternantif jika diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Ø  Evaluasi
Untuk mengadakan penilai yang baik, diperlukan obyektifitas dalam melakukan penilaian / evaluasi. Pelaksanaan penilaian diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langnsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat obyektifitas setinggi mungkin.


V.        GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan bidan umumnya sama dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajaer tersebut.
Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan yaitu :
1.      Pentingnya kualitas keputusan untuk keberhasilan institusi.
2.      Derajat informasi yang dimiliki oleh bidan
3.      Derajat pada masalah yang terstruktur dalam organisasi.
4.      Pentingnya komitmen bawahan dan ketrampilan membuat keputusan.
5.      Kemungkinan keputusan autokratik dapat diterima.
6.      Komitmen bawahan yang kuat terhadap tujuan intitusi.
7.      Kemungkinan bawahan konflik dalam proses akhir pada keputusan final.



VI.       FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1). Faktor Internal
      Faktor internal dari diri manajer sangat memepengaruhi proses pengmabilan keputusan. Faktor internal meliputi : keadaan emosional, fisik, personal karakteristik, cultural, sosial, latar belakang, filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan, sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2). Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi lingkungan waktu.


VII.     KESIMPULAN
Seorang bidan harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah diambil.
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis nterhadap hakikat suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif dalam pemecahan masalah.


KEPUSTAKAAN
            (1995) Nursing Management (5thed) Mosby st Louis, Baltimore.
Swansburg, A.C(1996) Management and Leadership For Nurse managers, Jones and Bartlet Publishers International, London England.

Pengambilan keputusan pada praktek kebidanan (Decision making proces in midwifery pratice)

+ komentar + 2 komentar

April 2, 2013 at 7:43 PM

bagus ulasannya bu dosen

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Pengambilan keputusan pada praktek kebidanan (Decision making proces in midwifery pratice)
April 7, 2013 at 6:21 PM

bagus artikelnya bu dosen

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Pengambilan keputusan pada praktek kebidanan (Decision making proces in midwifery pratice)

Post a Comment