6/13/2012

BBLR (Bayi Baru Lahir Rendah) di Masalah Kebidanan Komunitas


BBLR

Pengertian
BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram) tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Untuk keperluan bidan desa berat lahir diterima dalam 24 jam pertama setelah lahir.
Berat badan lahir rendah (BBLR) terdapat 2 penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu karena umur kehmailan kurang dati 37 minggu, berat badan lebih rendah dari semestinya, sekalipun umur kehamilan cukup atau kombinasi keduanya.

Menurut (Saifuddin dkk, 2000) berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnyabayi berat lahir rendah dibedakan menjadi :
a.       Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
b.      Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
c.       Bayi berat lahir rendah ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram

Menurut Cunnigham dkk, BBLR didefinisikan sebagai bayi lahir kurang dari 2500 gram dan telah dimodifikasi untuk menguraikan BBLR yang beratnya 1500 gram atau kurang dan bayi yang luar biasa rendah (BBLBR) dan berat 1000 gram atau kurang. Menurut Mochtar (1998) sejak tahun 1961 WHO mengganti istilah premature dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena didasari tidak semua bayi yang berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi premature.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat digolongkan menjadi :
a.       Premature murni
Bayi lahir pada kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat badan yang sesuai
b.      Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK)
Bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya umur kehamilan
c.       Retardasi pertumbuhan janin intrauterine
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai umur kehamilan
d.       Dismaturitas
Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan janin dengan lanjutan kehamilannya. Atau bayi baru lahir dengan berat badan yang tidak sesuai dengan tuannya kehamilan.
e.       Large for date
Bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya tuannya kehamilan

Klasifikasi BBLR
Menurut ilyas, dkk (1994) dan wiknjosastro (2005) bayi dengan BBLR dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
1.      Prematuritas murni
      Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau bisa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan.
2.      Dismaturitas
      Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan karena bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.

Penyebab BBLR
·        Faktor genetik/kromosom
·        Infeksi
·        Bahan toksik
·        Radiasi
·        Insufisensi/disfungsi placenta
·        Faktor nutrisi
·        Faktor lain : merokok, peminum alkohol, bekerja berak masa hamil, plasenta previa gemelli, obat, dsb (Sinopsis Obstetri jilid I hal. : 449)
Faktor ibu :
-         Gizi masa hamil kurang
-         Umur < 20 tahun / > 35 tahun
-         Jarak hamil menahun ibu : HT, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
-         Faktor pekerja yang terlalu berat
Faktor kehamilan
-         Hamil dengan hidramnion
-         Gemelli
-         Perdarahan anterpartum
-         Komplikasi hamil PE/E, KPD

Faktor janin
-         Cacat bawaan
-         Infeksi dalam rahim
Faktor yang masih belum diketahui
(Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan, hal : 327)

Dengan mengetahui berbagai faktor penyebab persalinan preterm dapat dipertimbangkan langkah untuk menghindari persalinan preterm dengan jalan :
-         Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur
-         Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan preterm
-         Memberikan nasehat tentang : gizi saat kehamilan
-         Meningkatkan keadaan sosio-ekonomi keluarga dan kesehatan lingkungan

Faktor Resiko
a.       Resiko demografi, usia ibu hamil < 17 tahun atau > 35 tahun, ras, status sosial ekonomi rendah
b.      Resiko medis sebelum hamil. Paritas > 4, Berat badan dan tinggi ibu yang rendah,cacat bawaan, infeksi saluran kencing, DM, hipertensi kronis, rubella, riwayat obstetrik jelek (BBLR, abortus spontan, kelainan genetik)
c.       Resiko medis saat hamil. Penambahan berat badan selama hamil, interval kehamilan yang pendek, hipotensi, hipertensi, preklamsi, eklamsi, bakteturia, infeksi TORCH, perdarahan trimester I, kelainan plasenta, hiperemesis gravidarum, oligo hidramnion, polihidramnion, anemia, abnormal, ketuban pecah dini
d.      Resiko perilaku dan lingkungan.
Merokok, gizikurang, alkohol, obat-obatan keras, terpapar bahan kimiatoksik dan tempat tinggal di ketinggian
e.       Faktor resiko lainnya
Pemeriksaan kehamilan in adekuat, stress atau gangguan psikologis, uterus mudah berubah bentuk, kontraksi uterus tiba-tiba, defisiensi hormon progesteron.


Gambaran Bayi Preterm :
-       Berat kurang dari 2500 gram
-       Panjang kurang dari 45 cm
-       Lingkaran dada kurang dari 30 cm
-       Lingkaran kepala kurang dari 33 cm
-       Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
-       Kepala relatif lebih besar
-       Kulit : tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang
-       Otot hipotonik-lemah
-       Pernapasan  tak teratur dapat terjadi apnea (gagal napas)
-       Ekstremitas : paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus
-       Kepala tidak mampu tegak
-       Pernapasan sekitar 45 sampai 50 kali per menit
-       Frekuensi nadi 100 sampai 140 kali per menit
-       Kuku panjang belum melewati ujung jari
-       Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas
-       Tulang rawan dan telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga tidak teraba tulang rawan daun telinga
-       Rambut lanugo masih banyak
-       Tumir mengkilap, telapak kaki halus
-       Alat kelamin pada bayi laki-laki pnogmentasi dan rugat skrotum kurang, testis belum turun ke dalam skrotum, untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup labia minora
-       Fungi saraf yang belum/kurang matang mengakibatkan reflek hisap, menelan dan batuk yang masih  lemah dan tangisnya lemah.
-       Jaringan kelenjar mammae masih kurang


Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:

1. Suhu Tubuh
a. Pusat pengatur panas badan belum sempurna
b. Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
c. Otot bayi masih lemah
d. Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 37 0C

2. Pernafasan
a. Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
b.Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
c. Otot pernafasan dan tulang iga lemah
d. Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.

3. Alat pencernaan makanan
a. Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
b. Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan lambung berkurang.
c. Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.

4. Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.

5. Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.

6. Perdarahan dalam otak
a. Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah
b.Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
c. Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan kematian.
d. Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis.

Pencegahan
1.      Upayakan agar melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan konsultasi merujuk penderita bila terdapat kelainan.
2.      Meningkatkan gizi masyarakat sehingga dapat mencegah terjadinya persalinan dengan BBLR.
3.      Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana.
4.      Anjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm atau istirahat baring bila terjadi keadaan yang menyimpang dari normal.
5.      Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat kepercayaan masyarakat.

Penatalaksanaan
Mempertahankan suhu tubuh dan lingkungan.
Mencegah infeksi.
Mempertahankan usaha respirasi.
Mencegah kerusakan integritas kulit.
Memberikan asuhan kepada keluarga.


Tatalaksana Bayi Berat Lahir Rendah Pada Saat Lahir
1.      Tanyakan tanggal perkiraan kelahiran atau umur kehamilan
2.      Berat badan bayi saat lahirLakukan pemeriksaan fisik lengkap
3.      Tentukan bayi adalah :BBLR yang boleh dirawat oleh bidan, adalah BBLR dengan berat di atas 2000 gram, tanpa masalah/komplikasi.
4.      Untuk semua bayi baru lahir:
· Keringkan dan stimulasi
· Jaga bayi baru lahir tetap hangat
· Periksa pernapasan bayi dan warnanya
· Lakukan resusitasi jika diperlukan
· Lakukan kontak kilit dengan kulit bayi dan ibu sesegera mungkin
· Mulai pemberian ASI sesegera mungkin ( atau perah ASI (kolostrum) dan berikan dengan cangkir sesegera mungkin)

Untuk semua bayi dengan berat 2000 – 2499 gram:
· Jaga bayi tetap hangat:
o Jaga bayi selalu “kontak kulit dengan kulit” dengan ibunya
o Tutupi ibu dan bayi keduanya dengan selimut atau kain yang hangat.
o Tutup kepala bayi dengan kain atau topi.
o JANGAN memandikan bayi selama 3 hari atau sampai suhu tubuh stabil.
· Mendorong ibu meneteki (atau memerah kolostrum dan memberikan dengan cangkir) sesegera mungkin.
5.      Periksa pernapasan, kehangatan, warna dan minum ASI (menghisap) setiap 30-60 menit selama 6 jam.Beri bayi baru lahir dosis tunggal vitamin K 1 mg IM. Ajari ibu dan keluarga menjaga bayi tetap hangat dengan selalu melakukan “kontak kulit dengan kulit”.
6.      Jika suhu aksila turun dibawah 360C (96.80F): Hangatkan bayi dengan menghangatkan ruangan, pakai sumber panas, dan tutupi bayi dan ibu keduanya dengan selimut atau kain yang lebih HANGAT.
· Sarankan ibu dan keluarga selalu mencuci tangan sebelum memegang BBLR.
Jika masalah bertambah: Jika BBLR membiru, atau memiliki gangguan pernapasan, stimulasi dan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi menggunakan Pedoman Rujukan. Jika bayi tidak menghisap dengan baik, perah dan beri ASI dengan menggunakan cangkir dan segera rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

Pemantauan
Kunjungi bayi tiap minggu dan periksa masalah-masalah yang ada, dan berat badannya untuk memastikan ada penambahan berat badan


BBLR (Bayi Baru Lahir Rendah) di Masalah Kebidanan Komunitas
BBLR



From : Catatan kuliah Bidan Diah


Post a Comment